RI Produsen Terbesar Ketiga Dunia Ikan Nila Salin, KKP Gencarkan Konsumsi
Konsumsi ikan Nila Salin (Tilapia) bermutu diyakini akan berkontribusi membentuk generasi masa depan yang sehat, cerdas dan tidak stunting.
Sehingga Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar kegiatan Dapur Nusantara untuk mempromosikan produk perikanan Nila Salin ke tengah masyarakat pada Rabu (14/5/2025).
Baca Juga: Bursa Asia Kompak Anjlok, Investor Soroti Data Ekonomi China
Kegiatan ini mengusung misi ganda: mendorong konsumsi Tilapia sebagai superfood lokal kaya protein dan Omega-3 untuk melawan stunting, serta memberdayakan perempuan sebagai motor inovasi pangan dan kesehatan keluarga.
"Gerakan makan ikan adalah gerakan cinta bangsa yang harus terus digaungkan, mulai dari dapur-dapur kecil hingga ke pasar global,” tegas Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan, Didit Herdiawan Ashaf, dikutip dari siaran pers KKP, Selasa (20/5).
Indonesia sebagai negara produsen Tilapia terbesar ketiga di dunia, namun pemanfaatan potensi ini di pasar domestik dan global masih belum optimal. Dengan terselenggaranya kegiatan Dapur Nusantara ini, diharapkan menjawab tantangan tersebut.
Acara ini menghadirkan diskusi gizi bertajuk “Tilapia Superfood: Nutrisi Lokal, Solusi Nasional, Mengatasi Stunting, Memberdayakan Perempuan Menuju Generasi Emas 2045” bersama para pakar seperti Ishartini Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Perikanan KKP, dr. Evi Verawati dan dr. Djoko Maryono dari Forikan Nasional, serta demo masak oleh Chef Yadi yang menyulap ikan Nila (Tilapia) menjadi hidangan mewah seperti grilled Tilapia saus telur asin.
Peran Perempuan
Mini talkshow yang diselenggarakan berkolaborasi dengan Regal Springs Indonesia ini turut menggarisbawahi “Perempuan sebagai Agen Perubahan dalam Pangan Lokal” dan pentingnya peran perempuan dalam mengubah pola konsumsi keluarga dan memperkuat ekonomi rumah tangga.
Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Perikanan KKP menyampaikan bahwa gerakan ini adalah langkah nyata menuju kedaulatan pangan yang inklusif dan berkelanjutan.
"Di tangan perempuan-perempuan kreatif, ikan nila dapat menjadi investasi kesehatan keluarga dan potensi ekonomi masa depan bangsa. Indonesia sehat dimulai dari dapur kita," ujarnya.
Halaman BerikutnyaHalaman:
- 1
- 2
(责任编辑:时尚)
- Begini Kronologis Penangkapan Hakim PN Medan Versi KPK
- Gubernur Pramono Anung Ingin Rebranding Bank DKI: Bisa Jadi Bank Betawi
- 19 Remaja Diringkus Gegara Tawuran, 7 Bilah Sajam Disita Polisi
- Hasto Belum Ditahan KPK, Bungkam Usai Diperiksa Selama 3,5 Jam
- 171 Orang Tewas dalam 5 Hari Festival Songkran di Thailand
- DPRD Minta Pramono Mulai Terapkan ERP, Bisa Mulai Tahap Satu di Jalan Utama
- Selamat Hari Pendidikan! Yuk, Klaim Saldo Dana Kaget Hari Ini
- Kabar Baik Nih untuk Dosen, Mendiktisaintek Sebut Tukin Disetujui Kemenkeu
- Tim Hukum AMIN Sesalkan Penahanan Indra Charismiadji: Kasus Lama dan Tidak Bernilai Fantastis
- Pencurian Besi JPO Daan Mogot Bikin Warga Resah, Nyebrang Jalan Mirip 'Ninja Warrior'
- Upacara Wisudhi Trisarana di Wihara Ekayana Arama, Berikut Makna dan Prosesinya
- Polisi Jaga Ketat Laga Persija vs Persebaya di SUGBK: Penonton Dilarang Bawa Petasan hingga Miras
- Anies Baswedan Surati Mensesneg, Kenapa ya?
- Jangan Panik Resesi! Program Ini Ungkap Strategi Bisnis Anti Krisis
- Rekomendasi 5 Tempat Wisata untuk yang Libur Lebaran di Bali
- Kadin Dorong Percepatan Program Gizi Nasional: Sinergi Lintas Sektoral Jadi Kunci
- Istana Akui Program Makan Bergizi Gratis di Kendari Masih Pakai Dana Pribadi Prabowo
- Pengakuan Mencengangkan Pelaku Pelecehan di Stasiun Tanah Abang: Efek Hasrat Meningkat
- FOTO: Warisan Budaya Myanmar Terancam Punah Akibat Gempa
- KPK Sebut Kepala BPJN Kalbar Dedy Mandarsyah Tak Laporkan Beberapa Aset Kekayaan