时间:2025-06-05 12:14:17 来源:网络整理 编辑:焦点
Daftar Isi Langkah-langkah proses crossmatching quickq手机版官网
Kasus pencabulanyang terjadi di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandungdengan dalih crossmatch darah dilakukan seorang oknum tenaga medis. Modusnya, korban dibuat tidak sadar dengan dalih akan melakukan crossmatch darah dan harus dibius total.
Tapi, apa sebenarnya crossmatch darah dan bagaimana prosedur ini sebenarnya dilakukan?
Crossmatch darah adalah serangkaian uji laboratorium yang dilakukan sebelum transfusi darah. Tujuannya sederhana namun sangat vital dan penting dilakukan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proses ini bisa dianggap sebagai "uji coba" kecil sebelum transfusi yang sesungguhnya, menggunakan sampel darah pendonor dan penerima. Bila terjadi ketidakcocokan, sistem imun si penerima bisa menganggap sel darah yang masuk sebagai ancaman, membentuk antibodi untuk menyerang, dan memicu reaksi transfusi yang berbahaya.
Prosedur ini dilakukan dengan beberaopa tahap, menukil Web MD, berikut beberapa tahapan yang harus dilakukan:
Prosedur ini dilakukan sangat awal, untuk mengetahui golongan darah pasien (A, B, AB, atau O) serta status Rh-nya (positif atau negatif).
Tes ini mencari antibodi tertentu dalam darah yang bisa memperlambat atau membahayakan proses transfusi bila tak terdeteksi lebih awal.
Major Crossmatch wajib dilakukan dengan cara mencampur sel darah merah pendonor dengan serum penerima. Tujuannya mendeteksi apakah penerima punya antibodi yang akan menyerang sel donor. Sementara Minor Crossmatch tidak wajib dilakukan. Prosedur ini dilakukan dengan cara mencampur serum pendonor dengan sel darah merah penerima, untuk melihat kemungkinan antibodi dari pendonor.
Di beberapa rumah sakit modern, hasil tes ini bisa dianalisis dengan bantuan komputer untuk mempercepat dan meningkatkan akurasi.
Transfusi darah tanpa uji crossmatch seperti berjudi dengan nyawa. Penolakan darah bisa menyebabkan reaksi transfusi akut. Mulai dari demam, nyeri dada, penurunan tekanan darah, hingga gagal ginjal atau kematian. Maka, tak heran prosedur ini menjadi syarat wajib sebelum darah dapat dikeluarkan dari bank darah.
Secara umum, pengambilan sampel darah untuk crossmatch tergolong aman. Risiko yang mungkin timbul hanya berupa nyeri ringan, memar, atau infeksi di lokasi tusukan jarum. Hal yang jauh lebih berisiko justru bila tes ini tidak dilakukan dengan benar.
[Gambas:Video CNN]
Bagaimana Islam Memandang Donor ASI?2025-06-05 12:13
Jadi Sambal Khas Nusantara, Apa Itu Tempoyak Durian?2025-06-05 12:00
Jam Tangan Gibran Saat Debat Capres Ternyata Buatan Lokal2025-06-05 11:47
Survei: 47 Persen Warga RI Punya Kebiasaan Emotional Eating2025-06-05 11:37
Sepeda Motor Meledak di Gedung Kemenlu2025-06-05 11:25
FOTO: Perayaan Hari Tulip Nasional di Amsterdam2025-06-05 10:50
Berita Duka! Petrus Turang Uskup Agung Kupang Tutup Usia, Ini Kiprahnya2025-06-05 10:21
Tren Mengecilkan Payudara Diprediksi Bakal Marak di 2024, Kenapa?2025-06-05 10:06
Budi Arie Sebut Kominfo Telah Menutup 2,6 Juta Situs Judi Online Selama Setahun 2025-06-05 10:04
Ini Cara ASDP Perkuat Layanan Penyeberangan di Indonesia Timur2025-06-05 09:36
5 Tips Tidur Nyenyak, Bikin Penurunan Berat Badan Makin Lancar2025-06-05 12:06
Operasi Pasar Pangan Murah AgriPost Sepanjang Ramadan Catat Omzet Rp39,3 Milyar2025-06-05 12:02
Sidang Isbat Idulfitri 1 Syawal 1446 H Digelar 29 Maret 2025, Kemenag Ungkap Persiapannya2025-06-05 12:00
Target Lifting Migas Kuartal 1 Baru 96%, Sri Mulyani Sambangi Bahlil2025-06-05 12:00
Menhan Prabowo Bertemu dengan Presiden Ukraina, Ini yang Dibahas2025-06-05 11:49
Unpad Bantah Telat Informasikan Akun Instagram Kena Hack Picu Jatuh Korban Penipuan2025-06-05 11:13
Menteri Ekraf Jelaskan Cakupan Kerja Sama Ekonomi Kreatif dengan Prancis2025-06-05 11:13
Berita Duka! Petrus Turang Uskup Agung Kupang Tutup Usia, Ini Kiprahnya2025-06-05 10:20
Buat Investor Bitcoin, Bursa Saham Moskow Luncurkan Kontrak Berjangka Kripto2025-06-05 10:12
Setelah Amblas 9%, Penjualan iPhone Mulai Ngegas Lagi di China2025-06-05 10:00