Kasus Covid
Kasus Covid-19di Singapura dilaporkan naik pada dua pekan terakhir. Angka rawat inap akibat virus coronapun ikut meningkat.
"Kita berada di awal gelombang [Covid-19], di mana gelombang ini terus meningkat," ujar Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung, mengutip The Strait Times.
Ye Kung memprediksi, gelombang Covid-19 teranyar ini akan mencapai puncaknya pada 2-4 pekan ke depan atau sekitar pertengahan dan akhir Juni.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Hingga saat ini, subvarian FLiRT masih mendominasi di Singapura. Berdasarkan laporan yang ada, subvarian KP.1 dan KP.2 mencakup lebih dari dua per tiga kasus Covid-19 di Singapura.
Pada awal Mei lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengklasifikasikan SARS-CoV-2 KP.2 sebagai variant of concern. Namun, belum ada indikasi bahwa subvarian satu ini lebih mudah menular atau menimbulkan gejala yang lebih parah.
Ye Kung pun mendesak masyarakat berisiko tinggi seperti lansia, ibu hamil, dan orang dengan komorbid, untuk menerima dosis tambahan vaksin Covid-19 jika belum mendapatkannya selama 12 bulan terakhir.
Namun demikian, meski kasus Covid-19 di Singapura naik, hingga saat ini tak dilaporkan adanya rencana untuk kembali menerapkan pembatasan sosial.
Pasalnya, Covid-19 sendiri telah menjadi penyakit endemik di Singapura. Dengan begitu, penerapan pembatasan sosial akan menjadi pilihan terakhir yang dilakukan pemerintah dalam menanggulangi lonjakan.
(tim/asr)相关推荐
- Tembok Rumah Lembap dan Mengelupas? Ini 5 Cara Mengatasinya
- Bobot Penilaian SKB CPNS 2024 Berapa? Berikut Informasinya
- Maskapai Ini 'Blacklist' Dua Penumpang yang Terlibat Insiden Xenofobia
- Dapat Nomor Urut 2 di Pilkada 2024, Mas Dhito Artikan Dua Periode
- FOTO: Pasar Grogol Jadi Spot Kumpul Favorit Pecinta Tenis Meja Jakarta
- Suharsoyo Ungkap Sutopo Kristanto Sosok Tepat Calon Waketum PII, Ini Alasannya
- Putri Raja Thailand Sirivannavari Bicara soal Mode dan Kehidupan
- KAI Selamatkan Aset Negara Tanah dan Bangunan Senilai Lebih dari Rp1 Triliun